Skip to main content

Ingin Berhenti Merokok? Kenali 4 Tantangan dan Tipsnya di Sini!

Berhenti merokok mungkin merupakan resolusi tersulit yang pernah kamu buat. Apalagi jika kamu pernah memiliki pengalaman berhenti namun kembali merokok. Kamu mungkin sudah mengetahui tantangan apa saja yang ada di depan mata. 

Ingin Berhenti Merokok? Kenali 4 Tantangan dan Tipsnya di Sini!

Meski begitu, sulit bukan berarti tidak mungkin, lho. Sekalipun kamu pernah gagal sebelumnya, percayalah bahwa semakin banyak mencoba, semakin tinggi peluang suksesnya. Faktanya, banyak yang telah menempuh jalan yang sama dan berhasil berhenti merokok. Jadi, bersikaplah optimis bahwa dengan usaha dan dukungan yang cukup, kamu akan mampu melakukan hal yang sama.


Nah, untuk mempersiapkan diri, yuk pelajari beberapa tantangan umum yang mungkin menghalangimu untuk berhenti merokok dan cara mengatasinya.

Merasa kehilangan cara untuk mengatasi stres

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Oxford Journals, tantangan untuk berhenti merokok yang paling banyak dikutip adalah perasaan kehilangan sarana untuk mengatasi stres. Banyak orang merokok untuk mengelola stres, emosi, dan suasana hati mereka. Meski banyak yang percaya bahwa merokok membantu mereka untuk rileks, asap rokok sebenarnya merupakan stimulan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, sehingga justru meningkatkan stres pada tubuh.

Meskipun rokok mungkin memberikan kenyamanan, ada banyak cara yang lebih baik untuk mengatasi stres dan gejolak emosi. Misalnya, cobalah teknik relaksasi seperti teknik pernapasan deep breathing. Kamu juga bisa belajar untuk mengungkapkan perasaanmu kepada anggota keluarga, teman terpercaya, dan ahli kesehatan.


Cara yang lain, saat merasa kesal, stres, atau emosional, cobalah keluarlah untuk mencari udara segar. Jalan-jalan mungkin bisa membantu meredakan emosi, lho. Beberapa orang juga mungkin merasa semakin sedih setelah berhenti merokok. Jika kamu memiliki riwayat depresi, perhatikan perubahan perasaanmu dengan lebih seksama dan carilah dukungan medis bila diperlukan, ya.

Merasakan keinginan yang kuat untuk merokok

Berhenti merokok dapat menyebabkan beberapa gejala withdrawal syndromes atau gejala putus nikotin. Ini adalah reaksi fisik dan mental setelah seseorang menghentikan asupan zat tertentu, dalam hal ini nikotin.

Misalnya, muncul keinginan yang kuat untuk merokok seperti layaknya mengidam, merasa gelisah, susah tidur dan mudah tersinggung. Keinginan untuk merokok ini bisa dipicu oleh orang lain, tempat-tempat tertentu, dan hal-hal yang mengingatkanmu akan rokok. Keinginan yang kuat untuk kembali merokok ini biasanya hanya berlangsung selama 15-20 menit. Karena itu, carilah cara untuk mengalihkan perhatian dan sibukkan diri dalam jangka waktu singkat tersebut.


Jika kamu sedang berjuang mengatasi gejala putus nikotin, perlu diingat bahwa tidak ada bahaya kesehatan yang diakibatkan oleh gejala tersebut. Bahkan gejala yang ekstrem pun akan memudar seiring berjalannya waktu. Kebanyakan perokok merasakan bahwa terapi penggantian nikotin bermanfaat untuk mengatasi gejala-gejala tersebut.

Merasa tersisihkan dari lingkaran pergaulan

Saat berhenti merokok, kamu mungkin merasa sulit untuk melepaskan diri dari lingkaran pergaulan yang dibangun berdasarkan kebiasaan tersebut. Ditambah lagi, dalam lingkungan sosial di mana merokok dianggap sebagai perilaku yang dinormalisasi, akan sulit untuk menahan godaan untuk merokok. Jadi persiapkan diri untuk dapat menghindar dari lingkaran pergaulan tersebut, ya.

Beri tahu juga ke keluarga, kolega, dan lingkaran pertemanan bahwa kamu sedang mencoba untuk berhenti merokok. Rencanakan aktivitas alternatif yang dapat dilakukan pada waktu-waktu kamu terbiasa merokok. Misalnya diganti dengan minum teh, makan camilan buah, dan sebagainya.


Selain itu, memiliki pasangan yang tidak merokok dan tidak terpapar perokok di lingkungan rumah tangga juga dapat mempermudahmu untuk berhenti merokok. Itu sebabnya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sudah menikah cenderung memiliki tingkat kesuksesan berhenti merokok yang lebih tinggi dibandingkan orang yang belum pernah menikah atau sudah berpisah.

Merasa takut berat badan bertambah

Setelah berhenti merokok, berat badan mantan perokok biasanya bertambah. Nikotin dalam rokok diyakini sebagai penekan nafsu makan, sehingga perokok umumnya lebih kurus. Tetapi walaupun berat badan bertambah, biasanya penambahannya kurang dari 4,5 kg. Selain itu, efek berhenti merokok dan manfaatnya terhadap kesehatan jauh lebih besar dibandingkan risiko bertambahnya berat badan.

Nah, cobalah berkonsultasi dengan dokter kepercayaan untuk menentukan rutinitas olahraga dan pola makan sehat untuk mencegah penambahan berat badan yang berlebih. Manfaatkan waktu yang biasanya digunakan untuk merokok dengan berjalan-jalan, yang juga dapat berfungsi sebagai pereda stres. Cobalah juga untuk menyiapkan makanan sendiri karena itu dapat membantumu memilih pola makan yang lebih sehat dan membuat pikiran teralihkan dari rokok.

Merasa kurang mendapatkan dukungan

Memutuskan untuk berhenti merokok seorang diri bisa jadi merupakan hal yang sulit. Berdasarkan penelitian, hanya 5% (bahkan kurang) orang yang berhasil berhenti merokok dalam waktu 6-12 bulan setelah mencoba. Oleh karena itu, memiliki sistem pendukung yang kuat akan sangat membantumu untuk berhenti merokok.

Dalam beberapa penelitian, partisipan yang mengajak temannya ikut berhenti merokok memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk berhasil berhenti. Beberapa program penghentian nikotin juga dapat membantumu dengan menyediakan pedoman dan sumber daya profesional seperti pengobatan pengganti nikotin. Jadi, berdiskusilah dengan penyedia layanan kesehatan tentang pilihan-pilihan yang ada. Kamu juga dapat memeriksa asuransi kesehatan untuk melihat apakah ada asuransi untuk program berhenti merokok seperti pengobatan dan konseling.


Usaha dan perjalanan untuk berhenti merokok memang terasa melelahkan, namun tetaplah teguh dan jangan biarkan keraguan melemahkanmu. Yang terpenting, percayalah pada diri sendiri, karena kamu tidak akan rugi apa-apa jika berhenti merokok. Semangat, ya!