Skip to main content

Waspada, Ini 2 Risiko Menjadi Perokok Pasif

Kita semua tahu bahaya merokok bagi penggunanya. Namun, seringkali kita lupa bahwa ada kelompok lain yang juga berisiko terkena dampak negatif dari rokok itu sendiri, yaitu perokok pasif. Meskipun tidak merokok secara langsung, perokok pasif ini juga rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, lho.

Siapa Itu Perokok Pasif?

Perokok pasif adalah mereka yang terpapar asap rokok tanpa disadari atau tanpa keinginannya. Orang-orang dalam kategori ini biasanya secara rutin menghirup asap rokok dari orang lain di sekitarnya yang merokok.  

Contohnya, janin yang dikandung oleh ibu hamil yang merokok dapat dikategorikan sebagai perokok pasif. Hal ini disebabkan oleh komponen-komponen berbahaya dalam asap rokok dapat menembus plasenta dan memengaruhi kesehatan janin.

Menariknya, diperkirakan sekitar 15% dari orang yang tidak merokok adalah perokok pasif di rumah. Nah, paparan asap rokok ini punya dampak berbahaya bagi semua orang, termasuk bayi baru lahir, anak-anak, hingga wanita hamil.

Konsekuensi Perokok Pasif

Meskipun tidak menghirup asap rokok secara langsung, orang yang terpapar asap rokok, misalnya perokok pasif, juga mengalami risiko gangguan kesehatan.


Tahukah kamu? Seseorang yang menghabiskan 5 jam per hari di ruangan 30 m2 dengan 2 batang rokok dihisap setiap jam, meskipun sirkulasi udara terjadi sekali per jam, akan terpapar asap rokok yang setara dengan satu batang rokok.


Yuk, jauhkan diri dari bahaya merokok maupun bahaya asap rokok. Dengan menjauhkan diri dari paparan asap rokok, kita akan meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan pada kesehatan. Hal ini dikarenakan asap rokok dapat mengurangi:

  • Kemampuan penciuman dan pengecapan

  • Fungsi paru-paru

Karena itu, mereka yang dikategorikan sebagai perokok pasif sebaiknya waspada karena menghirup asap rokok setiap hari dapat meningkatkan risiko terhadap:

Penyakit Saluran Pernapasan

Perokok pasif memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru, dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar asap rokok. Hal ini dapat dilihat dari kasus-kasus orang yang tinggal dengan perokok.

Selain itu, perokok pasif juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit pernapasan lainnya seperti bronkitis dan asma.

Penyakit Kardiovaskular

Perokok pasif yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular berisiko mengalami peningkatan serangan jantung antara 25% hingga 35%.

Pada akhirnya, merokok, baik aktif maupun pasif, juga mempercepat proses penuaan dan menguras keuanganmu.

Apa yang Bisa Dilakukan Perokok Pasif?

Jika kamu sering terpapar asap rokok orang lain di ruang bersama, jangan ragu untuk menyampaikan kekhawatiranmu, ya. Kamu bisa mengomunikasikan dengan sopan dan penuh hormat kepada keluarga, teman, atau kerabatmu yang perokok aktif tentang bahaya merokok pada kesehatan, terutama bagi orang-orang di sekitar mereka. Ingatkan juga bahwa penting bagi semua orang untuk menghormati zona bebas asap rokok.

Terakhir, kamu juga bisa membantu dan memotivasi mereka untuk berhenti merokok. Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan dukungan dari orang-orang terdekat, mereka pasti bisa melakukannya. Selamat mencoba, ya!